Mortalitas


Mortalitas

Konsep

Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari penduduk dalam suatu daerah atau wilayah tertentu. Secara sederhana, mortalitas merupakan jumlah kematian akibat penyakit tertentu maupun kematian alami. Mortalitas merupakan salah satu komponen penting dalam kependudukan. Pertumbuhan penduduk ditentukan salah satunya oleh mortalitas. Objek mortalitas ialah semua manusia di segala jenis umur di manapun dan kapanpun. Mortalitas merupakan informasi penting bagi pihak pemerintah dan swasta dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Permasalahan mortalitas melingkupi bidang ekonomi, sosial, adat, maupun kesehatan lingkungan. Peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat diketahui melalui indikator kematian. Perpaduan informasi berupa angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian anak, serta prevalensi gizi buruk dan usia harapan hidup, menjadi perwakilan dari tingkat kesejahteraan penduduk. Selain itu, besarnya mortalitas menentukan arah pembangunan sebuah negara. Penghitungan mortalitas terdiri atas beberapa jenis, seperti: angka kematian bayi, angka kematian kasar, dan angka kematian menurut kelompok umur. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individu yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu. Mortalitas secara rinci diartikan sebagai jumlah kematian spesifik pada suatu populasi dengan skala besar suatu populasi tiap dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian tiap 1000 individu tiap tahun.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:

1. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.

2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.

3. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun.

4. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.

FAKTOR PENGARUH

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:

1. Faktor langsung (faktor dari dalam)

a. Umur,

b. Jenis kelamin,

c. Penyakit,

d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.

 

2. Faktor tidak langsung (faktor dari luar)

a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,

b. Kedudukan dalam perkawinan,

c. Kedudukan sosial-ekonomi,

d. Tingkat pendidikan,

e. Pekerjaan,

f. Beban anak yang dilahirkan,

g. Tempat tinggal dan lingkungan,

h. Tingkat pencemaran lingkungan,

i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,

j. Politik dan bencana alam.

 

Indikator Kematian

1. Crude Death Rate (CDR)

Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun.

Rumus: CDR=D/Px1.000

Keterangan :

D=jumlah seluruh kematian

P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun

1.000=bilangan konstanta

Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:

Tingkat kematian Golongan

> 18 Tinggi

14-18 Sedang

9-13 Rendah

2. Age Spesific Death Rate (ASDR)

Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.

Rumus: ASDR=Di/Pix1000

Keterangan:

Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun

Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.

1.000=bilangan konstanta

 

3. Infant Mortality Rate ( IMR)

Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk.

Rumus: IMR=Db/Pbx1.000

Keterangan :

D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun

P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama

 

Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:

Tingkat kematian bayi Golongan

> 125 Sangat Tinggi

75-125 Tinggi

35-75 Sedang

<35 Rendah

Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.


Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)

Kematian ibu maternal adalah kematian ibu karena kehamilan, melahirkan atau selama nifas. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator yang cukup penting untuk menggambarkan status kesehatan ibu dan gizi, kesehatan lingkungan, dan tingkat pelayanan kesehatan. Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Yang dimaksud dengan Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi, Utomo. 1985).

Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Ratio (MMR) di Indonesia untuk periode tahun 1998 - 2002, adalah sebesar 307. Artinya terdapat 307 kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan pada periode tersebut per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata tambahan umur seseorang yang diharapkan dapat terus hidup. AHH juga dapat didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun yang dijalani oleh seseorang setelah orang tersebut mencapai ulang tahun yang ke-x. Ukuran yang umum digunakan adalah angka harapan hidup saat lahir yang mencerminkan kondisi kesehatan pada saat itu. Sehingga pada umumnya ketika membicarakan AHH, yang dimaksud adalah rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani oleh seseorang sejak orang tersebut lahir.

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja). Bonus demografi diperoleh jika angka ketergantungan rendah.

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Sumber data lain untuk mendapatkan variabel penyusun indikator ini adalah Sensus Penduduk dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS).

Angka Harapan Hidup yang terhitung untuk Indonesia dari Sensus Penduduk tahun 1971 adalah 47,7 tahun, artinya bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1971 (periode 1967-1969) akan dapat hidup sampai 47 atau 48 tahun. Tetapi bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahn 1980 mempunyai usia harapan hidup lebih panjang yakni 52,2 tahun, meningkat lagi menjadi 59,8 tahun untuk bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1990, dan bayi yang dilahirkan tahun 2000 usia harapan hidupnya mencapai 65,5 tahun. Peningkatan Angka Harapan Hidup ini menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan bangsa Indonesia selama 30 tahun terakhir dari tahun 1970-an sampai tahun 2000.

Sumber :

https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/48

https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/angka-harapan-hidup-dan-rasio-ketergantungan-warga-jakarta-1486721802#:~:text=Angka%20Harapan%20Hidup%20(AHH)%20adalah,ulang%20tahun%20yang%20ke%2Dx.&text=Bonus%20demografi%20diperoleh%20jika%20angka%20ketergantungan%20rendah.

https://sambas.go.id/ragam-informasi/data-statistik/kesehatan/2688-mortalitas-angka-kematian.html  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebijakan Kependudukan

Pengantar Demografi