KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PENDUDUK
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PENDUDUK
1.Ukuran Kependudukan
Pengertian Ukuran
Demografi
Definisi ukuran yang tepat dalam
sudut pandang ilmu demografi adalah bilangan yg menunjukkan besar satuan ukuran
suatu fenomena demografi. Fenomena demografi tersebut yakni fertilitas
(kelahiran), mortalitas (kematian), perkawinan, dan migrasi (perpindahan).
Tujuan dari pengukuran fenomena tersebut adalah dinamika yang terjadi dalam
penduduk dapat diketahui, dipelajari secara sistematis, dianalisis dan dibandingkan.
Jenis-jenis
Ukuran Demografi
Jenis-jenis ukuran dalam ilmu
demografi dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu:
- Bilangan
Ukuran yang digunakan untuk menunjukkan jumlah absolut/mutak suatu penduduk atau suatu kejadian/peristiwa demografi yang terjadi di daerah tertentu dalam suatu periode tertentu. Contohnya, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 237.641.326 orang. - Rate/Angka
- Rate/ angka adalah jumlah
kejadian/peristiwa demografi dalam suatu penduduk dalam periode tertentu
(biasanya 1 tahun) dibagi penduduk at risk selama
periode tersebut.
- Penduduk at risk adalah jumlah
penduduk yang menanggung resiko (yang mengalami akibat langsung)
peristiwa demografi tersebut.
- Rate sering diekspresikan per
100 atau per 1000 penduduk, agar lebih muda dimengerti artinya.
- Rate ada 2 macam, yaitu
angka kasar dan angka spesifik.
- Angka kasar (Crude Rate) adalah angka yang
dipakai untuk menghitung peristiwa demografi penduduk total, termasuk
yang tidak menanggung resiko dari peristiwa demografi tersebut.
Contohnya: CBR (Crude Birth Rate) pada tahun 2013 di Provinsi XYZ
adalah 25, artinya pada tahun 2013 ada 25 kelahiran di Provinsi XYZ tiap
1000 penduduk.
- Angka Spesifik (Specified Rate) adalah angka
yang dipakai hanya untuk menghitung peristiwa demografi penduduk yang
menanggung resiko dari peristiwa demografi tersebut. Contohnya: ASFR
20-24 (Age Specified Fertility Rate usia 20-24 tahun) pada
tahun 2013 di Provinsi XYZ adalah 0,015, artinya pada tahun 2013 ada 15
kelahiran di provinsi XYZ tiap 1000 wanita subur usia 20-24 tahun.
- Ratio/
Rasio
Ukuran perbandingan satu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara dua bilangan, misalnya satu subgrup penduduk dengan subgrup penduduk lainnya. Contoh: Sex Ratio adalah jumlah laki-laki per 100 perempuan. Sex Ratio di provinsi XYZ pada tahun 2013 adalah 105, artinya pada tahun 2o13 ada 100 orang perempuan, ada 105 orang laki-laki. - Proporsi/Persentase
Ukuran perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian dari penyebut atau jumlah satu subgrup penduduk dibagi dengan jumlah seluruh penduduk. Bila proporsi ini dinyatakan dalam per 100 (persen), maka proporsi pun berganti nama menjadi persentase. Oleh karena itu, proporsi/persentase penduduk analoginya mirip dengan Crude Rate yang telah dibahas sebelumnya. - Konstanta/Bilangan Konstan
Bilangan tetap -biasanya 100, 1000 atau 100.000- dimana rate , ratio, atau proporsi dapat dikalikan untuk menggambarkan ukuran-ukuran dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti. Dalam rumus, bilangan konstan biasanya ditulis sebagai “k“. - Kohor, Prevalensi, dan Insidence
- Kohor adalah sekelompok penduduk yang mempunyai pengalaman
waktu yang sama dari suatu peristiwa demografi tertentu. Yang paling
sering digunakan adalah kohor kelahiran. Contoh: Kohor kelahiran
menggambarkan penduduk di suatu daerah yang lahir pada tahun yang sama.
- Tingkat Prevalensi
Kontrasepsi adalah jumlah perempuan
usia reproduksi yang menggunakan kontrasepsi per 100 perempuan usia
reproduksi.
- Insidence Rate biasanya ukuran rate yang
digunakan untuk analisis morbiditas (kesakitan/penyakit). Contoh:
Insidence Rate penyakit TBC di Kenya pada tahun 1996 adalah 97 per
100.000 penduduk, artinya pada tahun 1996 ada 97 orang menderita TBC tiap
100.000 penduduk Kenya.
2. Komposisi
Penduduk
Komposisi penduduk adalah susunan atau
pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya saja
pengelompokkan dengan menggunakan usia, jenis kelamin, agama, mata pencaharian,
pendidikan, dan lain-lain. Namun, pada umumnya komposisi penduduk melihat pada
kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, serta rasio ketergantungan.
Komposisi penduduk ini digunakan untuk acuan dasar dalam pembentukan kebijakan
pembangunan suatu negara.
1.
Komposisi Penduduk Menurut usia dan jenis kelamin
- Sistem
pengelompokkan digambarkan dalam grafik batang secara horizontal
- Komposisi
penduduk dengan menggunakan usia disebut juga sebagai struktur penduduk
meliputi:
- Struktur
penduduk muda -> kelompok penduduk dengan usia 15 tahun ke bawah (di
atas 35%), sedangkan usia 65 tahun ke atas sedikit (sekitar 3%)
- Struktur
penduduk tua -> kebalikan dari struktur penduduk muda
2.
Komposisi Penduduk Menurut angkatan kerja
- Biasanya
15 tahun ke atas yang aktif melakukan kegiatan ekonomi meliputi:
- Penduduk
yang bekerja
- Penduduk
yang memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja
- Penduduk
yang secara aktif sedang mencari pekerjaan
3. Komposisi Penduduk Menurut Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio)
§
Angka perbandingan yang
menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas kelompok usia
tidak produktif
§
Usia produktif meliputi
penduduk dengan usia 15 – 64 tahun, sedangkan usia tidak produktif dengan usia
di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun
Dari pengertian komposisi penduduk, kita tau,
kalau komposisi penduduk sangat membantu penentuan jumlah penduduk suatu
negara. Nggak cuma itu saja, ternyata komposisi penduduk juga memiliki banyak
fungsi lain, di antaranya:
·
Untuk mengetahui gambaran penduduk di suatu
daerah dalam berbagai kriteria.
·
Memudahkan pemerintah merancang strategi dan
kebijakan untuk pembangunan suatu negeri.
·
Memudahkan pemerintah mengklasifikasikan
penduduk sebagai arah pencapaian pembangunan nasional.
·
Untuk mengetahui potensi sumber daya manusia
suatu daerah, berdasarkan umur, jenis kelamin, status pendidikan, maupun
pekerjaan.
3. Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah
gambaran yang menyajikan komposisi data kependudukan suatu wilayah atau negara
dalam bentuk diagram batang menurut umur dan jenis kelamin. Bentuk piramida
penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Komposisi
penduduk bisa digambarkan lewat piramida. Biasanya, piramida memuat
pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur digambarkan
lewat garis vertikal, sementara jenis kelamin dengan garis horizontal. Dasar
piramida adalah penduduk dengan usia termuda dan semakin tua ke atas. Lewat
piramida ini, kita bisa mengetahui dengan cepat struktur dan komposisi
penduduk.
Macam-macam Piramida Penduduk
1. Piramida Penduduk Muda (Ekspansif)
Piramida penduduk muda berbentuk kerucut dengan
alas yang lebar dan puncak meruncing. Piramida penduduk ini menggambarkan
pertumbuhan penduduk yang pesat.
Selain itu, pada piramida ini penduduk usia
muda merupakan jumlah yang dominan. Contoh negara dengan piramida penduduk muda
adalah Indonesia dan Cina. Berikut ciri-ciri negara yang termasuk dalam
piramida penduduk muda:
- Sebagian
besar penduduk berada dalam kelompok umur muda
- Tingkat
kelahiran dan kematian masih cukup tinggi
- Pertumbuhan
penduduknya tinggi
2. Piramida Penduduk Dewasa (Stationer)
Piramida ini menggambarkan negara atau daerah
dengan pertumbuhan penduduk yang stabil. Dalam piramida penduduk dewasa, angka
kelahiran (natalitas) dan angka kematian (mortalitas) cenderung seimbang.
Oleh karena itu, jenis piramida penduduk dewasa
sering ditemukan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. Ciri-ciri
negara yang termasuk dalam piramida penduduk dewasa adalah sebagai berikut:
- Jumlah
penduduk dalam keadaan stasioner
- Jumlah
kelahiran dan kematian seimbang
- Jumlah
penduduk relatif tetap
- Pertumbuhan
penduduk rendah
- Penduduk
muda hampir sebanding dengan penduduk tua
3. Piramida Penduduk Tua (Konstruktif)
Piramida penduduk tua menggambarkan kondisi
daerah dimana angka pertumbuhan penduduknya cenderung mengalami penurunan.
Gambar piramida ini berbentuk seperti batu nisan dan terdapat di Negara Jerman,
Belgia, dan Swedia. Adapun ciri-ciri negara yang termasuk dalam piramida
penduduk tua, yaitu:
- Jumlah
penduduk terus berkurang
- Angka
kelahiran lebih kecil dari angka kematian
- Sebagian
besar penduduk berada pada kelompok usia tua
- Pertumbuhan
penduduk sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali

Gambar dari
jenis-jenis piramida penduduk
4. Distribusi
Penduduk
Persebaran
atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan
penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap
Km2 pada suatu wilayah negara.
Jenis-jenis persebaran penduduk
Persebaran penduduk dibagi menjadi dua,
yaitu:
Persebaran penduduk secara geografis
Merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai,
sungai, danau, dan lainnya.
Dampak persebaran penduduk Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Bahkan ada beberapa wilayah yang mengalami persebaran penduduk tidak seimbang. Pemusatan penduduk di beberapa kota besar dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungannya, seperti: Munculnya permukiman liar Sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah, baik dari masyarakat maupun pabrik industri. Terjadinya pemcemaran udara karena banyaknya kendaraan dan pabrik. Muncul berbagai masalah sosial, seperti kriminalitas. Upaya mengatasi persebaran penduduk Dari enam pulau besar di Indonesia, Pulau Jawa memiliki tingkat kesenjangan persebaran penduduk sebesar 50,70 persen. Kemudian di Pulau Kalimantan terbesar kedua, yaitu 22,70 persen. Tertinggi ketiga berada di Pulau Papua sebesar 20,30 persen. Pulau Sumatera sebesar 3,90 persen, Pulau Maluku 3 persen dan Pulau Sulawesi memiliki tingkat kesenjangan persebaran penduduk terendah sebesar 2,60 persen. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata ada beberapa upaya yang dilakukan, yaitu: Pemerataan pembangunan Penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah dengan penduduk yang minim dan daerah pedesaan. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
Komentar
Posting Komentar