Kebijakan Kependudukan

 

Kebijakan Kependudukan

1.            Definisi

2.            Jenis

3.            Ruang Lingkup

4.            Kebijakan di Berbagai Negara

 

1.      Definisi

     Kebijakan Kependudukan adalah kebijakan yang ditujukan untuk mempengaruhi besar, komposisi, distribusi dan tingkat perkembangan penduduk. sedangkan DR. Elibu Bergman (Harvard university) Mendefinisikan kebijakan penduduk sebagai tindakan-tindakan pemerintah untuk mencapai suatu tujuan dimana didalamnya termasuk pengaruh dan karakteristik penduduk.  Secara umum kebijakan penduduk harus ditujukan untuk:

·        Melindungi kepentingan dan mengembangkan kesejahteraan penduduk itu sendiri terutama generasi yang akan datang.

·        Memberikan kemungkinan bagi tiap-tiap orang untuk memperoleh kebebasan yang lebih besar, guna menentukan apa yang terbaik bagi kesejahteraan diri, keluarga dan anaknya.

·        Kebijakan harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk itu sendiri. Pemecahan masalah kependudukan dengan pengendalian kelahiran saja tidak menjamin bahwa hasilnya secara otomatis akan meningkatkan kualitas hidup penduduk yang bersangkutan atau generasi yang akan datang.

      Kebijakan yang menanggapi perubahan penduduk antara lain didirikannya sekolah-sekolah baru, baik untuk menunjang kelebihan jumlah anak sekolah atau untuk merubah jenjang dan jenis sekolah seperti yang dibutuhkan di masyarakat. Kebijakan penduduk berkaitan erat dengan dinamika kependudukan yaitu perubahan-perubahan terhadap tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi.
Kebijakan penduduk menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diberi pengertian sebagai berikut : “…..langkah-langkah dan program-program yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, social, demografis dan tujuan-tujuan umum yang lainnya dengan jalan mempengaruhi variable-veriabel demografi yang utama, yaitu besar dan pertumbuhan penduduk serta perubahan dan cirri-ciri demografinya…..”

      H.T. Eldrige dalam Agus Dwiyanto (1995) mendefenisikan kebijaksanaan kependudukan sebagai keputusan legislatif, program administrasi dan berbagai usaha pemerintah lainnya yang dimaksudkan untuk merobah kecenderungan penduduk yang ada demi kepentingan kehidupan dan kesejahteraan nasional. Kebijaksanaan kependudukan menurut Perserikatan Bangsa Bangsa yaitu sebagai langkah-langkah dan program-program yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial, demografis, dan tujuan-tujuan umum yang lain dengan jalan mempengaruhi variabel-variabel demografi yang utama, yaitu besar dan pertumbuhan penduduk serta perubahan dan ciri-ciri demografinya.Kebijaksanaan yang mempengaruhi variabel kependudukan antara lain ialah program mengadakan vaksinasi anak-anak yang menyelamatkan mereka dari berbagai penyakit anak-anak yang berbahaya. Vaksinasi yang demikian akan menurunkan kematian anak-anak dan akan mempengaruhi angka kematian penduduk sebagai keseluruhan. Kebijaksanaan yang menanggapi perubahan penduduk antara lain ialah program pendirian-pendirian sekolah-sekolah yang disebabkan oleh penurunan angka kematian anak.Suatu kebijaksanaan yang mempengaruhi variabel kependudukan dapat bersifat langsung dan tidak langsung. Kebijaksanaan langsung antara lain ialah program pelayanan kontrasepsi yang langsung mempengaruhi besarnya penduduk akibat penurunan banyaknya kelahiran. Kebijaksanaan yang bersifat tidak langsung misalnya melalui ketentuan peraturan pencabutan subsidi pada keluarga yang mempunyai anak lebih dari jumlah tertentu.

Kebijakan kependudukan merupakan suatu gejala yang relatif masih mudah. Berbagai kebijakan bidang ekonomi maupun social merupakan alternative dalam peningkatan tingkat kesejahteraan penduduk. Kebijakan tersebut meliputi bidang antara lain : Penyediaan lapangan kerja, kesemptan pendidikan, meningkatakan kesehatan serta usaha-usaha menambah kesejahteraan penduduk lainnya. Berbagai hal tersebut mempengaruhi penduduk baik mengenai jumlah, komposisi dan distribusi atau persebaran pertumbuhan serta cici-ciri penduduk lainnya.

Hal ini perlu juga di bedakan antara kebijakan yang mempengaruhi variabel–variabel kependudukan maupun yang langsung terhadap penduduk tersebut. Kebijakan yang mempengaruhi variable kependudukan antara lain ialah mengadakan faksinasi anak-anak guna menyelamatkan mereka dari berbagai penyakit anak yang berbahaya diantaranya : Polio, BSG, hepatitis dan lain-lain. Terhadap hal tersebut akan menurunkan angka kematian anak sehingga akan mempengaruhi angka kematian penduduk secara keseluruhan.

Kebijakan yang menanggapi perubahan penduduk antara lain didirikannya sekolah-sekolah baru, baik untuk menunjang kelebihan jumlah anak sekolah atau untuk merubah jenjang dan jenis sekolah seperti yang dibutuhkan di masyarakat.
Kebijakan penduduk berkaitan erat dengan dinamika kependudukan yaitu perubahan-perubahan terhadap tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

 

2.      Jenis

Jenis – jenis kebijakan Kependudukan yaitu :

1.      Langsung (Eksplisit)

Tindakan-tindakan pemerintah yang dilakukan untuk mempengaruhi situasi demografis tertentu, seperti: pola Migrasi, kelahiran, kematian dll.

Kebijakan Eksplisit

·        Menyediakan pelayanan KB gratis

·        Penambahan pajak pada tiap penambahan anak

·        Pengetatan Kebijakan Imigrasi

·        Meninggikan umur untuk izin perkawinan

2.      Tidak langsung (Implisit)

Tindakan-tindakan pemerintah yang hanya secara tidak langsung memiliki beberapa akibat demografis, seperti misalnya mendorong pendidikan perempuan agar terjadi penurunan angka kelahiran

Kebijakan Implisit

·        Wajib belajar 9 tahun

·        Larangan pekerja anak

·        Pengaturan status perempuan (dengan program pendidikan)

·        Penyediaan dana pensiun

3.      Ruang Lingkup

Ruang lingkup kebijakan kependudukan adalah yang terkait dengan Fertilitas, mortalitas dan migrasi. Keluarga berencana merupakan kebijakan mengatur pertumbuhan penduduk. Kesehatan dan tentang mortalitas. Sebagian besar orang mati disebabkan sakit dan hanya sebagian kecil meninggal karena kecelakaan. Sebagian mati sedikitnya karena bunuh diri, karena mortalitas dan mobilitas harus dipahami sekaligus. Sementara itu Migrasi dipandang sebagai mekanisme pendistribusian penduduk yang biasanya mencakup persoalan urbanisasi.Dan satu lagi ruang lingkup kebijakan kependudukan akan terkait nuptialita, yakni hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan yang menurut umur perkawinan pertama, gampang atau sukarnya perceraian serta perkawinan ulang. Kebijakan kependudukan di Indonesia dicapai dengan tujuh sasaran yakni peningkatan taraf hidup pembangunan daerah keseimbangan penyebaran penduduk, pembangunan yang merata di seluruh Indonesia, pemanfaatan sumber alam dan tenaga manusia, kesatuan dan persatuan bangsa serta memperkuat pertahanan dan keamanan nasional. Kebijakan ini selanjutnya dirumuskan dalam GBHN dengan kisaran yang meliputi bidang pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian terutama kematian anak-anak, perpanjangan harapan hidup, penyebaran penduduk yang lebih serasi dan seimbang,pola urbanisasi yang berimbang dan merata, serta perkembangan dan penyebaran angkatan kerja. Akhirnya, semoga buku analisis Demografi ini berguna bagi sidang pemerhati sekalian.

4.      Kebijakan Kependudukan di berbagai negara  

 

1.      China

Pada tahun 1979 China dalam mengatasi problem kependudukan yang telah ada setiap tahunnya, pemerintah menciptakan suatu kebijakan “One Child Policy” yaitu suatu kebijakan yang memperbolehkan pasangan suami istri hanya memiliki satu anak saja.Dibeberapa wilayah di China seperti pedesaan dan sekitarnya masih memperbolehkan pasangan suami istri untuk memiliki lebih dari 1 anak, tetapi hal tersebut dapat dilakukan jika anak pertamanya perempuan. Setelah diterapkannya kebijakan ini di China masyarakat banyak sekali yang melakukan hal kejahatan seperti pembunuhan dan aborsi jika mengetahui bahwa anak yang akan lahir adalah perempuan.China mengalami keberhasilan dari diterapkannya kebijakan satu anak ini atau One Child Policy yaitu pada saat ini china dapat menurunkan jumlah penduduk hingga 400 juta jiwa. Tetapi disamping keberhasilan tersebut, China mengalami krisis demografi yaitu melambatnya pertumbuhan populasi, serta jumlah penduduk perempuan dan laki-lali tidak seimbang (lebih banyak laki – laki).Kebijakan One Child Policy selain keberhasilannya dalam menurunkan angka jumlah anak yang lahir tapi juga menjadi suatu serangan kirisis demografi pada saat itu. Kebijakan ini berlangsung selama kurang lebih 35 tahun, dengan banyak pertentangan dari warga negaranya.

2.      Jepang

     Kebijakan yang pertama adalah dengan membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing untuk menjadi pekerja terampil di Jepang. Memang saat ini salah satu pekerjaan yang kurang diminati di Jepang adalah pekerja terampil di bidang pengasuh lansia dan industri. Salah satu kebijakan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah Jepang adalah dengan mengadakan perjanjain Economic Partnership Agreement dengan Filipina yang mana perjanjian ini bertujuan untuk mendatangkan tenaga kerja Filipina sebagai pengasuh lansia dan anak.[iv] Dengan adanya tenaga kerja asing maka posisi pekerjaan yang tidak diminati oleh penduduk Jepang akan terisi dan membantu pertumbuhan ekonomi Jepang. Selain itu, kehadiran dari pekerja asing ini juga dapat membantu Jepang dalam menambah jumlah penduduknya hanya dengan memberikan kemudahan untuk menetap di Jepang karena selama ini peraturan yang berlaku adalah tenaga kerja asing dapat menetap di Jepang apabila sudah tinggal selama 10 tahun di Jepang. Selain itu kehadiran pekerja asing ini juga dapat membuat persaingan dengan pekerja lokal yang kemudian menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.

 

 

3.      Amerika Serikat

Amerika Serikat tidak akan memberikan status penduduk tetap atau kewarganegaraan kepada imigran yang menggantungkan diri pada program bantuan sebagai bagian dari upaya membatasi jumlah imigran.Kebijakan baru itu bertujuan untuk tidak memberikan status penduduk tetap dan kewarganegaraan, terutama kepada jutaan pendatang dari negara-negara Amerika Latin tak berdokumen, yang bekerja sebagai buruh kasar.

 

 

DAFTAR ISI

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/makalah-kebijakan-kependudukan.html?m=1

Analisis Demografi (Drm Rachcmad B Suharto,MSi.

https://slideplayer.info/slide/12052183/

https://www.pasundanekspres.co/opini/kebijakan-kependudukan-terekstrim-di-dunia-pada-masanya-beserta-kontroversinya-one-child-policy/

https://ircsino.wordpress.com/2018/06/05/kebijakan-pemerintah-jepang-dalam-mengatasi-krisis-demografi/

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-49315306

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengantar Demografi